Cluster of Differentiation (CD Markers), sebagai protein kecil yang disekresikan oleh sel imun, memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas sistem imun dan mengatur proses patologis. Ini memiliki beragam aplikasi klinis, termasuk diagnosis tambahan, penilaian prognosis, identifikasi sumber infeksi, peringatan dini badai sitokin, dan pemantauan kekebalan tumor. Selain itu, terdapat berbagai jenis metode pengujian, seperti uji imunosorben terkait-enzim, teknologi microarray protein, sitometri aliran, dll., yang memberikan informasi akurat untuk praktik klinis dan membantu merumuskan serta menyesuaikan rencana pengobatan. Hal ini telah menunjukkan pentingnya Cluster of Differentiation (CD Markers) dalam penelitian dan pengujian aplikasi klinis.
Cluster of Differentiation (CD Markers) adalah kelas protein pemberi sinyal terlarut dengan berbagai aktivitas biologis, dan hampir semua sel berinti, terutama sel imun (seperti monosit, makrofag, sel T, sel B, sel NK, dll.) atau sel darah putih, mengeluarkan sitokin sebagai respons terhadap rangsangan khusus (seperti rangsangan antigenik, sinar ultraviolet, sengatan panas, atau bentuk pemicu stres lainnya). Mendeteksi Kelompok Diferensiasi (Penanda CD) adalah "kebijakan" sistem kekebalan untuk memahami "gerakan medan perang" berikutnya.
Dengan akumulasi pengalaman klinis dan kemajuan teknologi diagnostik eksperimental, kejadian penyakit autoimun secara bertahap meningkat dalam beberapa tahun terakhir, mempengaruhi lebih banyak orang, dan terus bertambah. Penyakit autoimun adalah jenis penyakit di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap antigennya sendiri, sehingga terjadi serangan pada jaringan, yang mengakibatkan kerusakan jaringan tertentu dan kerusakan fungsi organ. Dalam proses ini, sejumlah besar sitokin dilepaskan, mengakibatkan ketidakseimbangan kekebalan tubuh dan kerusakan organ.
Sitokin yang berbeda terlibat dalam proses penyakit autoimun yang berbeda, dan sitokin yang sama memainkan peran yang berbeda dalam penyakit autoimun yang berbeda. Misalnya, dalam patogenesis psoriasis, artritis reumatoid, lupus eritematosus sistemik, dan penyakit lainnya, akan terdapat sitokin berbeda yang terlibat, dan jenis sitokin yang sama juga akan memainkan peran patogenik berbeda pada penyakit terkait.
Oleh karena itu, studi mendalam tentang mekanisme kerja sitokin dan peran spesifiknya dalam berbagai penyakit autoimun telah menjadi topik hangat dan terdepan dalam penelitian medis saat ini. Melalui metode pengobatan yang presisi, seperti pengurutan gen dan analisis proteomik, para peneliti dapat menggambarkan peta molekuler terjadinya dan perkembangan penyakit secara lebih rinci, memberikan dasar ilmiah untuk diagnosis dini penyakit dan merancang rencana pengobatan yang dipersonalisasi. Selain itu, dengan berkembangnya bioteknologi, terapi imunomodulator, seperti inhibitor sitokin dan inhibitor pos pemeriksaan imun, telah menunjukkan efek terapeutik yang baik, membawa harapan baru bagi pasien dengan penyakit autoimun.
Secara keseluruhan,diagnosis sitokin imunologi telah menunjukkan potensi besar dalam evaluasi, prognosis, dan pengobatan penyakit autoimun.