Seminar —— Penatalaksanaan terpadu penyakit kardiovaskular
October 25 , 2024
Faktor risiko utama penyakit kardiovaskular
Hipertensi: salah satu faktor risiko utama yang dapat dikendalikan, menyumbang 50% morbiditas penyakit kardiovaskular dan 20% kematian, namun tingkat kesadaran hanya 46,9%, dan tingkat pengendalian tekanan darah bahkan lebih rendah lagi hingga 15,3%.
Dislipidemia: Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran, pengobatan dan pengendalian dislipidemia pada anak berusia ≥ 18 tahun perlu ditingkatkan.
Diabetes mellitus: Ini merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kardiovaskular, dan jika ASCVD terjadi pada pasien diabetes, lesinya akan menyebar dan kompleks, serta prognosisnya buruk.
Peran biomarker dalam penilaian risiko kardiovaskular
cTn: cTnI dan cTnT sebagai penanda kunci dalam diagnosis cepatinfark miokard akut, dan sensitivitas serta spesifisitasnya lebih tinggi dibandingkan CK-MB tradisional dan deteksi mioglobin. Dengan peningkatan akurasi teknologi deteksi, konsentrasi cTn yang sangat rendah dapat dideteksi pada 50%~96% individu tanpa gejala, sehingga mendorong penerapannya dalam penilaian risiko penyakit kardiovaskular pada orang yang tampak sehat. Penelitian telah menunjukkan bahwa individu dengan tingkat cTn yang lebih tinggi memiliki peningkatan risiko kejadian kardiovaskular dan kematian di masa depan secara signifikan.
BNP dan NT-proBNP: BNP dan NT-proBNP disekresikan oleh kardiomiosit, dimana BNP aktif secara biologis, membantu diuresis, melebarkan pembuluh darah, dan menghambat produksi renin dan aldosteron, sedangkan NT-proBNP tidak aktif secara biologis. Ini adalah penanda utama gagal jantung dan sering digunakan untuk membantu diagnosis, penilaian prognostik, dan pemantauan pengobatan. Gagal jantung adalah tahap akhir dari banyak penyakit kardiovaskular, dan dengan adanya faktor risiko seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes mellitus, deteksi BNP atau NT-proBNPdapat membantu mengidentifikasi dan melakukan intervensi pada populasi yang memiliki kecenderungan pada tahap awal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa skrining BNP dan NT-proBNP efektif dalam memprediksi risiko gagal jantung.
Penanda spesifik jantung lainnya, seperti cMyBP-C, MR-proADM, dan hepeptin, juga terbukti berpotensi dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular. Namun, penerapan penanda ini belum divalidasi dalam uji klinis skala besar, dan diperlukan lebih banyak data klinis.